Gusar Kalbunya
dia guru tua
yang fasih berbahasa bak pujangga
tetapi mentah perihal kecewa.
dia guru tua
yang masih sama seperti sebelumnya,
gaya jalannya, bahasa keceknya;
tidak pernah berubah.
kontradiksi kalbu dan akalnya
cukup diatur,
disusun bak mainan catur;
diperhati serta diperhalusinya
satu per satu.
goresan nukilan pewarisnya
kian membarah;
makin parah;
semakin berdarah;
dek tindakan ikut nafsu amarah
yang tak serik ditetak agama.
dia guru tua
yang pedih merasa kuah ragam anak bangsanya,
keluhkan hamba pura,
faham akan aksara politik kota raya,
juga tidak kekok bersuara.
menaruh tidak kecawa pun tidak,
ia pasti bangsanya akan bangkit;
yang belum pasti,
bila?
jika kautanya
siapa dia?
ia pendukung bangsa.
MHABA
2011
dia guru tua
yang fasih berbahasa bak pujangga
tetapi mentah perihal kecewa.
dia guru tua
yang masih sama seperti sebelumnya,
gaya jalannya, bahasa keceknya;
tidak pernah berubah.
kontradiksi kalbu dan akalnya
cukup diatur,
disusun bak mainan catur;
diperhati serta diperhalusinya
satu per satu.
goresan nukilan pewarisnya
kian membarah;
makin parah;
semakin berdarah;
dek tindakan ikut nafsu amarah
yang tak serik ditetak agama.
dia guru tua
yang pedih merasa kuah ragam anak bangsanya,
keluhkan hamba pura,
faham akan aksara politik kota raya,
juga tidak kekok bersuara.
menaruh tidak kecawa pun tidak,
ia pasti bangsanya akan bangkit;
yang belum pasti,
bila?
jika kautanya
siapa dia?
ia pendukung bangsa.
MHABA
2011
Comments